Skip to main content

follow us

Sangat ironi saat sekarang kita mendapati sesama negara Arab saling tikam dan berkelahi. Mereka seakan dipermainkan oleh 'kekuatan' Israel untuk saling bertikai tanpa tahu kesudahannya. Namun jika kita tilik sejarah, justru mereka bersatu padu melawan Israel tanpa rasa takut sedikitpun. Setidaknya ada dua peristiwa besar di masa lalu yang menunjukkan kesatuan negara Arab saat menyerang Israel, yaitu perang enam hari dan perang Yom Kippur.

Maka mari kita tilik sejarah emas koalisi negara Arab saat menyerang Israel yang terjadi pada bulan 10 Ramadhan tahun 1973, atau biasa dikenal dengan perang Yom Kippur. Berikut penjelasan selengkapnya:

10 Ramadhan: Koalisi Negara Arab Menyerang Israel (Perang Yom Kippur)


Perang yang terjadi pada tahun 1973 antara Arab (mayoritas negara Arab terlibat secara langsung maupun tidak langsung) versus Israel ini adalah perang keempat yang mereka lakoni. Perang ini memiliki banyak nama. Perang Ramadhan, karena terjadi pada 10 Ramadhan 1339 H. Bertepatan dengan 6 Oktober 1973. Karena itu, perang ini juga dikenal dengan Perang Oktober 1973. Perang ini juga disebut dengan Perang Yom Kippur. Karena serangan koalisi Arab dilakukan saat Yahudi merayakan hari paling agung dalam tradisi mereka, hari Yom Kippur.

Perang ini dimulai dengan serangan Mesir dan Suriah terhadap posisi Israel di sepanjang Dataran Tinggi Golan dan Terusan Suez. Mesir dan Suriah ingin merebut kembali wilayah mereka yang diduduki Israel pada tahun 1967. Perang yang berlangsung selama 19 hari ini awalnya dimenangkan oleh orang-orang Arab.

Pada tanggal 10 Ramadhan 1339 atau 6 Oktober 1973, pasukan Mesir melintasi Terusan Suez. Pasukan Mesir berhasil menguasai kembali Daratan Sinai. Israel menderita kekalahan. Penyerbuan mesir ke Sinai dimulai dengan satu serangan udara dan gempuran artileri. Lebih dari 200 ton peluru meriam berdaya ledak tinggi yang disembunyikan di bukit-bukit pasri pesisir Terusan Suez berhasil menghantam sasaran-sasaran yang sudah ditargetkan. Pesawat-pesawat MiG Mesri meraung-raung di atas Suez. Menukik. Membomi. Memberondong. Dan meroket kubu-kubu Israel di Garis Bar Lev. Belum lagi peledak-peledak yang dipasangi Pasukan Katak Mesir juga berhasil diledakkan.

Kemudian pasukan penyerang Mesir segera bergerak dengan perahu-perahu motor mereka. Dalam waktu beberapa menit mereka berlarian menuruni Terusan dan menyalakan perahu motor untuk menyeberangi perairan selebar 180 meter. Setelah itu, mereka mendirikan sebuah landasan serbu sebagai titik awal untuk serangan berikutnya. Pasukan berikutnya pun tiba. Mereka berjumlah 10.000 prajurit dan didukung oleh 1.350 tank serta 150 senjata anti pesawat. Pasukan mesir berhasil memenangkan pertempuran di hari pertama.

Kemenangan ini bukanlah tanpa perlawanan dan pengorbanan. Mesir harus membayar kemenangan mereka dengan gugurnya 64 orang tentara Mesir. 420 luka-luka. 17 tank mereka mengalami kerusakan. 26 kendaaraan lapis baja dan 11 pesawat tempur dan helikopter mengalami kerusakan.

Sementara pihak Israel mengalami kerugian dengan 2838 orang tewas. 2800 luka-luka. 508 tawanan kabur. 840 tank, 400 kendaraan lapis baja, 109 pesawat tempur dengan helikopter, dan satu kapal perang hancur.

Penderitaan Israel tidak berhenti sampai di situ. Pada pukul 14.00 di hari yang sama, gantian Suriah menghajar mereka. 60 pesawat tempur Suriah terbang membomi sasaran-sasaran Israel. Sementara meriam-meriam mereka membuka gempuran gencar untuk melemahkan militer Israel. 800 tank Suriah pun masuk ke wilayah darat negara Yahudi itu.

Hari-hari awal Perang Yom Kippur ini menjadi milik bangsa Arab. Sampai akhirnya, Israel dengan dukungan negara adidaya, Amerika, berhasil memutar balikkan keadaan. Hingga kemudian dibuatlah perjanjian damai. Antara negara-negara Arab dengan Israel.

Sumber:
– Oktorino, Nino. 2014. Kisah Perang Yom Kippur. Jakarta: Gramedia.
- kisahmuslim.com
– https://islamstory.com/-10_رمضان_حرب_العاشر_من_رمضان

Kisah Inspiratif Lainnya: