Skip to main content

follow us

Dua kubu besar pun bertemu. Usai pertarungan satu lawan satu pertempuran kolosal pun tak terelakan. Lembah Badar memanas. Peluh dan darah menyatu. Denting suara pedang beradu terdengar membahana hingga ke pusaka langit. Di sana Sang Pemilik Kebenaran menuntun dengan ayat-ayat-Nya yang mulia.

"Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka." (QS. Al-Hajj:[22] 19)

Dengan bermodalkan iman yang tinggi, kaum muslimin terjun ke medan laga. Mereka menyerang kaum musyrikin Quraisy dan membunuh satu demi satu pemimpinnya. Meski jumlah mereka sangat terbatas, tapi mereka tak sendiri. Allah tak hendak membiarkan hamba-Nya yang mengusung panji kebenaran dalam kesulitan yang berkepanjangan. Hingga turunlah bala tentaranya, para malaikat untuk membantu kaum muslimin melenyapkan musuh-musuhnya.

"Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: 'Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?.' Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Ali 'Imran:[3] 123-126)

"(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: 'Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.' Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu). (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman." Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka." (QS. Al-Anfal:[8] 9-12)

Allah tak pernah diam! Coba bayangkan! siapa yang menyerang tentara musyrik yang tengah berhadapan dengan kaum muslimin bila tiba-tiba terdengar pukulan cemeti di atasnya. Atau ketika seorang penunggang kuda berteriak "Majulah Haizum!" sesaat kemudian tentara musyirik yang akan diserangnya itu sudah tersungkur ke tanah. Ketika ia mencoba melihat dari dekat, ia melihat hidung tentara musyrik itu sudah lenyap dan wajahnya hancur seperti terkena pukulan cemeti.

Setelah peristiwa itu, seorang Anshar datang kepada Rasulullah dan bercerita kepadanya. "Aku mempercayainya. Karena itu merupakan pertolongan dari langit ketiga." Kata Rasulullah

Tak lama berselang, seorang laki-laki Anshar berperawakan pendek datang membawa Abbas sebagai tawanan. Di hadapan Rasulullah, Abbas berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah sebenarnya bukan dia yang menawanku. Aku ditawan oleh seorang laki-laki botak berwajah tampan. Dia menunggang seekor kuda belang. Aku belum pernah melihat orang seperti itu di pasukanmu."

Orang Anshar itu pun seketika membantah, "Ya Rasulullah akulah yang telah menawannya."

"Diamlah. Allah telah memberikan kekuatan kepadamu dengan bantuan para malaikat yang mulia." Jawab Rasulullah.

Subhanallah, betapa karamah Allah bertaburan di medan jihad yang penuh rahmat ini.

Hal menakjubkan juga dialami Ukkasyah bin Mishan. Dia berperang dengan penuh semangat hingga pedang yang ada di genggamannya patah. Melihat hal itu, Rasulullah memberikan sebatang kayu sebagai ganti pedangnya agar ia bisa bertempur. Aneh tiba-tiba sebatang kayu itu berubah menjadi pedang panjang yang sangat kuat dan mengkilat. Ukkasyah mempergunakan pedang tersebut pada perang Badar dan perang-perang yang lainnya hingga akhirnya mengantarkan Ukkasyah pada gerbang kesyahidan.

Yamamah adalah perang terakhir yang dia ikuti, sebuah medan laga dahsyat yang menjadi saksi kepahlawanan sekaligus kesyahidan seorang Ukkasyah. Maka siapakah yang mampu menandingi kekuatan-Nya?

Sumber: Ayat-Ayat Pedang Kisah-Kisah Pembangun Semangat Juang. Oleh: Layla TM. Hal. 17-20

Kisah Inspiratif Lainnya: